Memberi Itu Mengasyikan
Dalam jiwa manusia ada yang terselip rasa
kikir atau pelit, namun agama manapun menganjurkan setiap individu untuk
memberi antar sesamanya. Memberikan sesuatu besar atau kecil, dalam bentuk
barang, tenaga, uang atau pikiran pada dasarnya disadari atau tidak merupakan
insting dasar manusia, dengan begitu simbiosis mutualisme dalam kehidup tetap
berjalan. Tidak ada manusia yang benar-benar independent dalam artian tidak
membutuhkan orang lain dalam kehidupannya, hanya saja hal itu kadang tidak
disadari dan diupayakan secara sadar.
Alam bekerja dengan hukum yang kerap
disebut hukum kausalitas, dalam pemahaman sederhanaya adalah apa yang
kita tanam maka itulah yang akan kita petik, atau dalam ungkapan lain “ bila
kita sudah memberi orang lain itu sama halnya kita telah member diri sendiri,
hal ini akan menjadikan keutuhan moral dan sikap manusia menjadi lebih Nampak,
bila saja kita dalam kesadaran nilai-nilai untuk selalu memberi satu sama
lainya maka kita tidak akan pernah merasa kesulitan karena telah membatasi diri
untuk pelit atau mengangap bahwa hal-hal yang kita miliki itu adalah ke-punyaan
diri kita secara mutlak dan orang lain tidak berhak dan dibagi dari apa-apa
yang kita miliki itu.
Memberi adalah sesuatu hal yang lumrah
dan biasa bagi yang sering melakukannya dan balasan atas hal tersebut telah
dimaktubkan pula oleh agama, baik balasan dengan benda yang sama atau perbuatan
yang sama ataupun dengan bonus-bonus pahala yang akan didapatkan di hari dimana
manusia sudah tidak dapat berbuat untuk memberi .
Berikut sepenggal kisah pengakuan salah
seorang teman yang sedang belajar meringankan tangan, pikiran, tenaganya untuk
memberi, dia mengaku bahwa banyak hal yang memudahkan dan menenangkan ketika ia
sering memberi, jauh dari apa yang dia rasakan sebelumnya.
Kini ia menikmati bagaimana asyiknya
memberi, dan dia pula mengakui bahwa ada nilai lebih ketika ia sedang membantu
orang lain, ketimbang ia berkutat dengan dirinya sendiri, sambil tersenyum ia
mengungkapkan bahwa salah satu kebahagian besar yang kita peroleh adalah karena
lantaran sebab saling menolong dan menghormati antar sesamanya dalam pergaulan
kehidupan sosial dan itu akan memacu kita untuk terus terhubung dalam menghadapi
dan menyelesaikan setiap apa yang disebut permasalahan-permasalahan, seorang
teman itu pula mengatakan apabila kita telah asyik memberi maka kehidupan yang
kita jalani sehari-hari akan terasa lebih bermakna , ringan dan berarti, bukan
hanya balasan dalam bentuk keuntungan materi tapi terlebih kesehatan jasmani
dan rohani yang pula akan didapatkan.
Dalam kaitannya dengan keasyikan memberi
saya kira banyak pengalaman dan kisah-kisah lain yang lebih ajaib dan
menginsfirasi, namun kisah diatas bagi saya sebagai manusia sudah cukup untuk
mengingatkan dan menyadarkan saya bahwa selama ini, saya masih belum dapat
memberikan banyak manfaat kebaikan terhadap orang lain disekeliling kita.
Akhirnya upaya-upaya sadar kita untuk saling memberi selayaknya akan menjadi
kompetensi atau keahlian dalam hubungan berteman, berkeluarga, serta
bermasyarakat. Dengan perinsip banyak member maka akan lebih banyak pula
kemudahan dan kebahagian yang kita raih dalam kehidupan yang sementara ini.
Tulisan yang saya buat ini atas dasar kepentingan untuk saling mengingatkan dan
ini pula mudah-mudahan menjadi proses keberlanjutan upaya kita untuk salaing
memberi dalam hal kebaikan, ilmu, pengalaman dan pengetahuan, terimakasih
Category: MOTIVASI
0 komentar