Aktualisasikan bahasa tindakan anda
Dalam aktivitsa sehari-hari kita kerap merasa malas melakukan
hal-hal yang kecil, padahal sesuatu yang besar dimulai dari hal yang kecil. Rutinitas
yang mengharuskan kita untuk berbuat sesuatu kadang sering menjadi beban
padahal dengan kita melakukan sesuatu hal yang kecil itu kita telah
mempersiapkan atau sedang membentuk diri kita menjadi ahli dan terlatih
dibidang itu. Lalu apa yang telah
menjadi ke-engganan kita dalam bertindak lalu mengalir melakukan hobby kita
tersebut. Yang pertama belum sampainya kenikmatan aktivitas yang
kita jalani itu dengan hati sehingga itu menyebabkan belum mengalir dan nikmatnya aktivitas yang
akan dijalani, hal ini bisa disebabkan daya sabar belum benar-benar kita akrapi
dalam segala prosesnya, lalu apakah sabar itu, sabar identik dengan singkronnya
perasaan dan pikiran dalam satu gerak yang disadari, sehingga keterbukaan hati
dan pikiran inilah yang akan memberikan energy atau sensasi nikmat dalam proses
yang akan kita jalani
Untuk sesuatu kegiatan yang mungkin mengharuskan kita berfikir
misalnya, kita memikirkan bagaimana membuat sesuatu hal menjadi lebih baik dan
berdaya manfaat bagi umat manusia, mungkin kegiatan-kegiatan itu akan
membutuhkan pemikiran dan upaya bertindak yang sagat intens, sehingga
perubahan-perubahan dimasyarkat dapat kita lakukan dan kita rubah menjadi hal
yang lebih baik, lalu bagaimana kita memikirkannya hal tersebut, apa saja yang
kita pelajari utnuk membuat sebuah peubahan dimsyarakat itu, itu tergantung dengan
apa yang mau kita rubah, bidang ekonomi, social, politik, budaya, agama dll,
dengan memilih salah satu cabang perubahan tersebut lalu kita bisa
memikirkaknnya kemudian menelaah secara teoritik maupun teknis, masalah apa
yang sesungguhnya sedang terjadi didang-bidang tersebut lalu apa solusinya lalu
prubahan apa yang ingin kita buat, misalkan tempat, waktu dansuasana tersebut
ada dilingkungan tempat kita tinggal, nah dengan keinginan tas perubahan yang
kita inginkan itu jells sekali membutuhkan pertimbangan, analisis dan
observasi-observasi yang musti kita lakan, proses-proses itulah yang menjadi
agenda-agenda anda sebagai agen perubahan. Lalu kapan waktunya kita tidak perlu
berfikir sama sekali, dalam mengerjakan hal-hal yang mungkin tertunda atau
aktivitas-aktivitas kecil seperti mencuci pakain, menyapu, beres-beres kamar
atau menyiapkan makan malam, atau pergi berkencan dll untuk hal-hal yang kecil
tapi besar itu, mungkin kita tidak perlu memikirkannya sama sekali, aktivitas
itu hanya perlu tindakan-tindakan yang mengalir murni dan keretiv, sehingga
kita pula menjadi orang-orang yang explorative dan tidak emnunda-nunda sama
sekali untuk kegiatan-kecil yang menyenagkan tersebut. Sehingga kita mampu
mengaktualisasikan selogan “Thing less do more”. Dan penulis kira para
penemu-penemu terbesar dizamannya hanyalah orang-orang yang sering bertindak
dan melakukan sesuatu lalu gagal dan mencoba secara berulangulang. Bukan
sebaliknya gagal lalu dipikirkan kemudian dipikirkan lagi dan itu justru akan
memikirkan kegagalan itu sendiri tapi bukan melakukan menjawab
gegagalan-kegagalan itu dengan tindakan “mencoba lalu gagal, lalu mencoba
lagi,mencoba lagi, mencoba lagi, lagi dan lagi hingga sampai puncaknya kita
telah menemukan dan mendapatkan apa yang kita inginkan, lalu kita dapat
menyimpulkan bahwa proses menuju kesuksesan itulah yang menjadi kenikmatan
tersendiri dalam meraih sesuatu yang kita inginkan. Semoga
erwinsyah
Category: MOTIVASI
0 komentar