Apa mungkin pendidikan memanusiakan manusia?
Harapan yang besar bagi masyarakat
terhadap dunia pendidikan hari ini masih menjadi pertanyaan besar bagi kita
semua, bila kita melihat realita penyelanggara dunia pendidikan yang mungkin
hari ini masih terbentur pada kesungguhan pemerintah untuk memajukan sumber
daya manusia supaya berkwalitas, bermental agamis, humanis dan berdaya skill
dalam basis kebutuhan local kedaerahan. Banyaknya materi mata pelajaran yang
notabenenya adalah teori pula menjadi salah satu miss oreintasi dalam pemahaman
teknis yang semestiya dapat mereka pelajari disekolah. Praktek seharusnya menjadi salah satu pembekalan terhadap
keahlian, sebagai bekal para peserta didik pulang kerumahnya
masing-masing, sewaktu mereka menemukan realitas dilingkungannya lalu mereka
terinsfirasi menjadi siswa yang akan mencoba ingin mengembangkan atau membuat sesuatu dan bertolak
dari yang ada dilingkungannya. Dimana peran dan fungsi setrategis pendidikan
dalam membangun SDM yang baik dan berkwalitas. Peran dan fungsi pendidikan
seharusnya bertolak dari kemampuan dasar individu siswa, lalu memfasilitasi
kebutuhan siswa-siswa tersebut dengan pengetahuan dan keahlian yang mereka
inginkan, bila setinggkat SMA mereka belum pula menemukan apa yang mereka mau,
semestinyalah tugas penyelenggara pendidikan untuk memberitahukan ilmu atau kemampuan apa saja yang seharusnya mereka kuasai, dengan berbagai metode efektif yang
berkaitan dengan seleksi minat dan bakat, sehingga kemampuan atau skill itu adalah dasar-dasar keahlian yang
sangat pokok. Tugas lembaga pendidikan disamping
memberikan skill atau ilmu-imu yang mereka butuhkan pula adalah meng update
perkembangan keahlian yang sesuai dengan zamannya, disamping baca dan tulis
individu siswa adalah manusia-manusia yang harus dibekali dengan berbagai macam
keahlian dan pemahaman ideologi nasionalisme dan kesadaran hidup bersama yang sesuai dengan basis kedaerahanya, sehingga lembaga pendidikan
yang beroreintasi memanusiakan manusia tersebut, dapat menyelesaikan tugas dan
misinya dengan menjadikan siswa-siswa itu menjadi manusia mandiri yang cerdas,
bertanggung jawab dalam fase tingkatan-tingkatan tahap pendidikan yang ada. Hari ini ukuran keberhasilan seseorang
bukan hanya ditentukan oleh tingkat pendidikan, namun tingkat pendapatan dan
kebahagian lahir dan batin yang dimiliki, sehingga dengan kesadaran-keasadaran yang
manusiawi mereka dari kalangan sukses itu dapat menjadi contoh untuk
memberikan apa yang seharusnya didapatkan. Evaluasi dan desain kurikulum yang
sesuai dengan kebutuhan siswa pula akan menjadikan siswanya memiliki skill dengan
bakat dasar siswa untuk meraih
kesuksesan yang harmonis yang menjadi idaman orang tua, sejak nol tahun berharap
dengan dunia pendidikan yang katanya mampu memproses anaknya menjadi individu yang
sukses dalam segala kesadarannya. Bagaimana peran dan upaya pemeritah dalam
memajukan SDMnya melalui pendidikan di Indonesia hari ini, itu adalah
pertanyaan yang semestinya dijawab dengan hati yang bersih dalam sikap dan
tindakan yang sesegera mungkin untuk memperbaharui system dan model-model
belajar mengajar yang mungkin perlu segera direvolusi secara besar-besaran oleh
para penyelenggara pendidikan yang ada, dalam nilai-nilai dasar keinginan
bangsa ini untuk menjadi bangsa yang sejahtera dengan prinsip “Inggarso
sungtulodo ing madyo mangunkerso tutwuri handayani” dan berbagai macam
nilai-nilai selogan kebangsaan lainnya. semoga terimakasih
Category: PENDIDIKAN
0 komentar