Aku mungkin egois, karena naskah lucu inilah yang ingin kuceritakan padamu
Biar kamu lupa dengan tanda lahir didada ini, biar mata air dalam perut bumi tak lagi kau akui sebagai ibu, biar isi dalam kepalamu telah melupakan huruf-huruf khatulistiwa tetap akan ku katakan sekali lagi padamu.
Dalam lalu lintas perubahan, apakah kamu tidak melihat bahtera-batera
tanpa darah telah mengelilingi negeri ini, para awak, mereka berhitung dengan
angka cermat yang hampir tidak kau ketahuai. Tapi tidak daging-daging badanmu yang
akan di belah-belah lalu dipanggang dengan meriam persis
VOC tempo hari, namun akar-akar halus yang terhubung dalam ruang gelap kepalamulah
yang akan menjadi acara pesta dunia dalam berita, mungkin kau tak akan lagi
mengingat mimpi masa kecilmu dalam debu-debu bintang, luka-luka irisan
daun-daun ilalang, aroma daun bawang dan jala nelayan nilai atau koma-koma mungkin
akan kau temukan dalam suasana lain hologram museum sejarah akal-akalan. Nikmatilah
darah demokrasi liberal mungkin pula baik disantap dalam sajian yang masih
hangat
tapi jangan kau bandingkan jasadmu yang buta itu pada acara televisi yang riuh
keruh, gambar-gambar ada disana, selalu menayangkan surga merah jambu juga air
mata dalam drigen minyak tanah, atau pesta topeng tuan-tuan tanah yang
tersenyum dengan satu mimic wajah, tapi kamu tidak tahu apa yang ada dibalik
topeng itu ia adalah pemain sulap yang menghibur keluguanmu sebagai penonton
dan ia adalah sutradara besar dalam roman-roman pembantaian. Tapi lidah saudaramu yang tak pernah kering oleh
ludah gigi-gigi dalam mulut kian hari semakin membesar akan menggelembung
dengan suara dan nada yang biasa kau sebut sidang atau rapat-rapat anggaran
dalam gedung yang berdiri diatas ban-ban bekas impor dari tanah peradaban colonial
tak pula sepenuhnya terjaga dan menjagamu.
Usiamu kini mungkin masih balita, tak perlu kau tahu apa warna karat
luka atau kau ingin sekadar bertanya, mengapa aku lahir dengan tali pusar
dihidung, tali yang terlihat pendek tapi terlentang memanjang, kearah mata angin
barat tali-tali itu diikatkan, kemenara gedung-gedung yang telah dilantik
sebagai tuhanlah dongeng-dongeng diceritakan untukmu.
Mungkin kini kau masih ingusan, masih gemar dianggap gaul menonton film-film
sihir yang menceritakan pahlawan-pahlawan mememerkan celana dalam. Dengan suasana
kisah-kisah haru dalam cerita dongeng itu pula mungkin kau nanti akan terjaga
lalu menjelma siluman kerbau yang menyelamatkan putri-putri lesbian, hadiah itu
untukmu sendiri bila kau puas menghisap madu kekuasan.
Akan kuingatkan kepadamu bahwa tubuh-tubuh pendidikan telah menjelma
menjadi banci yang penuh kasih sayang ia akan merawat dan memastikan kamu
hingga menjadi budak-budak yang cantik dan tampan, agama-agama metafora dan
ilmu telah lama menjadi madu tanpa cahaya tujuan. Sekali lagi akan kukatakan
kepadamu, bahwa nafas mimpi-mimpimu hampir seluruhmya akan bercerita tentang persetubuhan
manusia dan mahluk bertanduk yang telah lama ingin dipanggil dengan sebutan pahlawan
dengan jasa pembayaran kontan standar
ganda.
Category:
0 komentar