Disfungsi Dunia pendidikan INDONESIA
Pendidikan dalam perspetif kelembagaan baik ditinggkat SD,
SMP, SMA dan pegururan tinggi yang ada
di Indonesia saat ini masih tergolong tertinggal bila dibandingkan dengan
Negara-negara maju lainya di asia. Apa yang melatarbelakangi perkembangan
pendidikan yang ada saat ini, alih-alih
pendidikan kita sudah berganti orentasi dari cita-cita awalnya untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa, benarkah demikian, silahkan kita amati lebih
lanjut apa yang terjadi dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) yang ada disemua
tingkatan pendidikan kita.
“Untuk apa mengajar serius-serius kalau kenyataannya pada
waktu siswa ujian akhir kelulusan sekolah mereka diberikan kunci jawaban, ungkap seorang dosen
pendidikan diperguruan tinggi swasta”.
Kenyataan-kenyataan itu adalah sebuah kondisi yang perlu kita jawab bersama-sama sebagai warga
Negara yang mencintai tanah airnya. Di negara yang telah maju peran dan fungsi
pendidikan telah menjadi agenda nomor wahit disamping kesetabilan keamanan dan
ekonomi, sehingga pendidikan yang di pondasi oleh ideology yang kuat sebuah
Negara menjadikan pendidikan sebagai wadah atau tempat yang sangat setrategis
dan mendasar untuk memberikan nilai-nilai kesadaran dan pengetahuan yang terus
dinamis dan berkembang pada warga
negaranya diberbagai lapisan , sehingga masyarakat mampu dibentuk dengan
konsep-konsep budaya awal peletakan tujuan dasar pendidikan.
Landasan-landasan hukum yang jelas dan bertujuan untuk
memanusiakan manusia yang utuh dan berpengetahuan. Bukan hanya sekedar aturan
tanpa aplikasi dalam dunia pendidikan, yang seharusnya menjadi perhatian utama
pemerintah adalah konsep-konsep membangun ruh pendidikan yang layak dan
memberikan output yang jelas sehingga kelak kita mampu berkejasama dengan
dengan Negara-negara maju karena kesamaan
frekwensi pemahaman dan pengetauan yang dikuasai dan akhirnya akan
mendorong bangsa ini mampu pentas dalam kancah dunia bukan sebaliknya anak-anak
bangsa yang berpotensi didak diberdayaakan atau dipasilitasi oleh pemerintah,
jangankan mereka mau mendapatka pasilitas dan pelayaanan yang tulus dari
angenda pendidikan Indonesia tapi usaha-usaha mereka untuk masuk kedunia pendidikan
tingkat lanjut saja sangat sulit dan terbentur berbagai alasan kelasik, biaya
sekolah mahal, pendidikan tidak menjanjanjikan apa-apa, atau ijasah hanya
menjadi alasan utama dalam berproses di dunia pendidikan, dan kultur
nilalai-nilai dasar dunia pedidikan telah bergeser pada produk orientid
kapitalisme global dan swastanisasi pendidikan.
Mari kita bertanya apa nilai dasar pendidikan di negri kita, dengan
kesadaran apa kita maju membuat sebuah perubahan social diberbagai tingkat
kesadaran, kalau nyatanya pendidikan di Indonesia sudah beralih fungsi menjadi tempat
yang semata-mata untuk mencari mata pencaraian, atau dari pada tidak ada
pekerjaan. Wacana profesionalisme pemerintah hari ini belum pula menyentuh
kepada aspek mendasar bahwa dunia pendidikan adalah lapangan pengabdian yang
berjalan lurus dengan adab disiplin pengetahuan yang dikuasai oleh para
penyelenggara pendidikan yang sempat bergelar pahlawan tanpa tanda jasa ini. Mari
kita bersaran dan mengingatkan kembali peran dan fungsi lembaga pendidikan yang
hari ini memiliki tantangan besar moralitas yang hampir sepenuhnya dilibas oleh
budaya asing yang mengedepanan teologi liberal yang tidak pula kita tahu
kemana juntrungannya, budaya timur atau keindonesiaan dalam basic ruh
pendidikan harus menjadi karakter bagi peradaban yang dicita-citakan untuk masa
depan Indonesia. Semoga tulisan insfirasi otak kanan ini menjadi renungan dasar
atas judul “Disfungi Dunia pendidikan INDONESIA”. Metro 09/30/2012 (erwinsyah)
Category:
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
mengapa DPI (Dunia Pendidikan Indonesia) masih begitu?....