Pepaya Tumbuh diantara Sela Teras Balkon dan Pagar Besi Loteng

Unknown | 03.57 | 0 komentar


Kaujon serang Banten, Udara informasi, Pohon papaya yang kerap kita jumpai bila di lihat sepintas seperti tidak mungkin untuk tumbuh di tempat yang keras tanpa media atau tempat tumbuh yang memadai dan bahkan minim denga air sebagai dasar dan alasan setiap tumbuhan untuk bertahan hidup, namun lain dengan pohon papaya yang satu ini.

Awalnya penulis melihat pohon papaya itu tumbuh menempel diantara sela-sela semen membatas lantai dan pagar besi teras loteng rumah bapak, KH Toyib Amir alm, mantan anggota DPD Banten yang pertama, pada tahun 2011, ketika itu saya hanya menyasikan bahwa peristiwa itu adalah hal yang biasa, dengan sedikit meragukan bahwa papaya itu tidak akan tumbuh bertahan lebih lama, karena faktor-faktor penyebab untuk tumbuh pun sangatlah minim.

Hingga menginjak akhir tahun 2012, saya dikejutkan dengan pertumbuhan pohon tersebut ternyata masih bertahan hidup hingga saat ini, meskipun pertumbuhannya tidak begitu normal layaknya pohon papaya yang tumbuh di tanah, namun sejauh ini untuk sebuh pohon yang hanya bermodalkan akar-akar halus ia mampu menjalar ke selah-selah tembok pembatas antara pagar besi loteng balkon untuk tumbuh. 

Penasaran melihat pertumbuhan papaya yang telah berusia 2 tahun itu saya mulai mengamati media atau tempat pohon papaya itu tumbuh, dan ternyata biar lantai loteng itu telah dikeramik dan terbilang tempat yang keras, namun tetap ada air yang meresap di tempat yang tak jauh dari papaya itu tumbuh, air itu berasal dari tetesan jemuran pakain yang kadang seminggu hanya 4 empat kali menjemur pakaian, dengan memanfaatkan air jemuran pakaian yang menetes yang tak jauh dari pohon papaya itu sendiri.

Lantas bila kita membayangkan bagaimana akar-akar halus yang sudah menjalar disela-sela sempit dan keras antara pembatas tembok dan pagar besi itu, ini adalah sebuah perjuangan yang sangat keras dan tentunya membutuhkan kesabaran dengan kelembutan ujung-ujung akar yang sangat halus itu, hingga mampu menyuplai kebutuhan batang dan daun untuk tetap bertahan hidup. Dalam kondisi cuaca yang kerap tidak menentu pohon papaya tersebut mampu memanfaatkan sumberdaya makanan walau hanya dengan air tetesan jemuran pakain yang mungkin masih bercampur dengan sisa diterjen dan mungkin sudah beberapa kemarau pula yang telah ia lewati.

Disamping sebab-sebab yang logis untuk hidup itu, lalu saya mengambil sari dan makna dari tumbuhnya sebatang pohon papaya tersebut, saya melihat bahawa ada Yang Maha Hidup, yang memperkenankan setiap makluk ciptaannya untuk berjuang dan menjalani kehidupanya tetap bertahan dan tumbuh dalam kondisi apapun meskipun terlihat seperti mustahil. Dan tidak ada yang akan menghalangi bagi sebuah keinginan hidup, terlebih Yang Maha Kuasa hanya menjadikan sesuatu hanya dengan Kalimat Kun Fayakun (Jadi maka Jadilah ia),

Meskipun penulis belum mencari dengan seksama jenis papaya apa yang tumbuh itu, bagaimana mulanya papaya itu tumbuh, disengaja atau tidak, apakah ia akan berbuah atau tidak dalam pertumbuhannya,  menyaksikan pertumbuhannya saja sudah merupakan sebuah pelajaran yang sangat berharga dan patut di jadikan perinsip untuk survive, bahwa dalam keadaan apapun dan kondisi apapun kita diajarkan untuk tetap bertahan dan untuk terus tumbuh dan berkembang, terlebih kita di karunia sebuah akal dan seluruh organ-organ tubuh yang lengkap dan sangat memadai untuk hidup dan tumbuh sukses dengan segala cita-cita yang diharapkan.

Akhirnya dengan melihat kejadian ini saya kembali mengevaluasi perjalanan hidup yang dengan seabrek kesempatan dan potensi yang ada disekitar kita, dan berspekulasi menyimpulkan bahwa kita tidak akan dibiarkan sendiri dan mati bigitu saja tanpa alasan oleh Sang Maha Kuasa.
Mungkin dalam kesempatan ini, sepetik puisi yang saya tulis sekiranya dapat mewakili perasaan penghambaan saya kepada yang Maha Hidup.

Hanyalah ENGKAU

Siapa yang paling tahu
segala daun gugur dan jatuh
Siapa yang paling mengerti
setiap butir air meresap mengalir
semut hitam yang berjalan diatas batu hitam di tengah malam tiga puluh
nafas, denyut, detik, gerak, bunyi, faham, ilmu, semesta dan sembunyi niat-niat
siapa yang lebih tahu, DIA dekatnya di dalam tak berjarak, nadimu bukan sekadar pikiran. siapa yang lebih dekat, penguasa akihrat cahaya dalam cahaya,

UDARA Informasi. Serang 03 Desember 2012, Erwinsyah

Category:

About GalleryBloggerTemplates.com:
GalleryBloggerTemplates.com is Free Blogger Templates Gallery. We provide Blogger templates for free. You can find about tutorials, blogger hacks, SEO optimization, tips and tricks here!

0 komentar