Nyanyian Imajinasi
Sebut
saja keberanian dalam dada ini adalah sebentuk jalan terang pada kematian yang
indah, sebab pada namamu yang belum kering oleh cahaya matahari dari timur
kau telah lama memesan kebahagian yang sama tentang muslihat keabadian
kau telah lama memesan kebahagian yang sama tentang muslihat keabadian
dan
bukan pada apa yang telah kau fahami, seluruh raga keindahan membantah
kesunyian dalam lipatan ingatan senyummu tempo hari.
betapa tidak, cambah kerinduan yang berbiak pada sebidang kenangan,
sebab aku kau anggap pula darah di sungai jiwa yang sama, meneriakkan kedamaian,
menyanyikan desau angin di hutan-hutan yang hampir tak di jamah dalam imajinasi yang biasa
betapa tidak, cambah kerinduan yang berbiak pada sebidang kenangan,
sebab aku kau anggap pula darah di sungai jiwa yang sama, meneriakkan kedamaian,
menyanyikan desau angin di hutan-hutan yang hampir tak di jamah dalam imajinasi yang biasa
sebut
saja keberanian kita adalah kenekatan yang sama tentang sebentuk naskah-naskah
drama pelangi yang tiba-tiba datang dan pergi, kau dan aku pula ingin selalu
menjadi saksi, memata-matai awan yang mendung dalam sebersit keinginan hujan
pada irama gerak tarian tubuhmu, mungkin pula kita akan segera melukiskan warna
yang lain di selembar kain kanvas kebersamaan.
dulu,
sebilah kegelisahan dalam ruangan kecil itu memojokkan kita ke sebuah negeri
mimpi, kau selalu menyanyikan lagu-lagu dalam puisi yang kini masih kunyanyikan.
berlahan-lahan" dari getar kerongkonganmu yang melahirkan nada kau dendangkan sebuah nyanyian "Marilah kawan semua kita bergerak melangkah, Wujudkan mimpi dan cita-cita, wujudkan mimpi dan cita-cita". (Erwinsyah).
berlahan-lahan" dari getar kerongkonganmu yang melahirkan nada kau dendangkan sebuah nyanyian "Marilah kawan semua kita bergerak melangkah, Wujudkan mimpi dan cita-cita, wujudkan mimpi dan cita-cita". (Erwinsyah).
Category: MOTIVASI
0 komentar