Kisah Mantan Pacar (dua)
Kita pacaran sewaktu muda dulu
lalu aku menduakanmu
kamu menggerutu tidak setuju
“kita putus saja kalau begitu, ucapmu”
Kubilang padanya ” tolang maafin aku”
ketika itu ia seperti tidak ingin lagi melihatku
kecewa, sakit hati, demam dan dendamlah
hatinya
diam-diam kuputuskan teman selingkuhanku,
dan berharap ada maaf dari kekasih pertama
Aku masih ingin mengaku setia,
cinta setengah mati kepadanya
dan memperbaiki hubungan sebagaimana
indahnya
jauh sebelum pada saat jari manisnya
telah dihamili sebuah cincin logam mulia
mengkilat
hari-hari seperti tidak ada lagi namanya
hingga
tiba musim hujan ditahun sesal pertamaCategory: puisi menyejukkan
0 komentar